Sabtu, 07 September 2013

[Perpisahan] Hal yang paling aku benci

Desiran ombak menemani kita diantara kesunyian ini. Kita, kamu dan aku tetapi entah mengapa perasaanku gelisah. Kamu akan meninggalkan aku, tidak dan bukan untuk selamanya. Dan aku tahu itu, tetapi sulit untuk meninggalkanmu yang penuh dengan kenangan. Aku tahu kamu akan kembali, tetapi aku juga takut jika kamu kembali tidak lagi bersama aku. Perasaan takut itu terlupakan karena sekarang kamu masih berada disisiku, detik demi detik aku rasakan. Hangatnya pelukmu, sentuhan tanganmu kita lakukan disini. Pantai ini menjadi saksi antara perpisahan kita. Sejujurnya, aku sangat membenci perpisahan ini! Mengapa selalu ada perpisahan disetiap pertemuan? Aku masih tidak percaya, kamu besok akan pergi meninggalkan ku di negeri yang entah berantah dan kamu akan tinggal disana selama beberapa tahun kedepan. Tidak lama memang, tetapi aku merasa itu lama sekali.

Aku berbisik kepadanya, "Akankah kamu akan kembali kepadaku suatu saat nanti?"
"Aku pasti akan kembali, dan akankah kamu akan menunggu ku untuk kembali kepadamu?"
"Hhmm.. Aku akan selalu menunggumu sampai kapanpun, sayang"
ia mengajukan jari kelingkingnya, dengan bermaksud untuk berjanji kepadaku "Pinky swear?"
"Pinky swear" Aku meraih jari kelingkingnya dan itu berarti aku menerima janjinya.
Entah sampai kapan, perjanjian itu akan terjalin. Aku tidak yakin ia bisa tahan dengan wanita-wanita yang pasti jauh berbeda denganku. Dengan gayanya, tingkah laku, parasnya atau apapun itu aku tidak peduli.
Tetapi aku mengenal sifatnya sejak lama, tidak mungkin ia bisa mengkhianati janji ini dengan tingkah lakunya yang memang benar-benar aku tak habis fikir. Aku percaya padanya, apapun yang terjadi aku akan selalu percaya kepadanya.

Matahari pun mulai menenggelamkan kepalanya, itu berarti kita harus meninggalkan ini dan aku membantunya untuk persiapannya besok ke negeri entah berantah itu. Ah... Waktu memang menyebalkan, ia tidak pernah peduli tentang tuannya. Mengapa waktu itu senang sekali berjalan? Padahal aku ingin sekali berhenti di detik ini juga.

Hari ini, hari keberangkatannya aku sengaja tidak hadir di airport. Aku takut, takut tidak kuat untuk menahannnya pergi. Aku sengaja mengirimkannya pesan singkat yang ku anggap itu tidak penting karena itu hanyalah pesan singkat. Tetapi, jika memang ia mencintaiku ia akan membalasnya walaupun itu hanya pesan singkat. Kita memang menganggap pesan singkat itu tidak terlalu penting karena itu hanyalah sebuah tulisan dan bukan ucapan dari mulut kita sendiri. Banyak orang dan teman-teman kita berkata bahwa kita memang pasangan yang aneh. Tapi, pasangan yang aneh ini telah berpisah detik ini juga.

Sungguh, hanya kepercayaanlah landasan dari perjalanan kita mulai dari sekarang. Saling percaya satu sama lain memang sulit tapi apa boleh buat? kita memang harus menjalankan kepercayaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Animated Blinking Gingerbread Man